lowongan kerja di rumah
Selasa, 29 Juli 2008 di 21.43 |  
.
.
.
.

Keamanan Web seharusnya merupakan prioritas no.1 yang harus selalu di pertimbangkan oleh seorang web administrator dan web developer, tetapi umumnya para pembuat web akan memprioritaskan bagaimana membuat web yang menarik bagi pengunjung dan menempatkan keamanan web di urutan ke-sekian. Padahal, umumnya aplikasi web adalah penghubung terdepan antara user ataupun attacker, sekaligus sebagai pintu masuk ke seluruh data yang relatif penting milik perusahaan anda.

Para pembuat/penyedia web umumnya mengkategorikan keamanan web sebagai suatu hal yang hanya perlu di pikirkan setelah web itu di buat dan siap di gunakan oleh pengguna. Banyak ahli keamanan web bahkan menyatakan bahwa, umumnya keseluruhan website yang ada di internet rentan untuk di kuasai oleh penyerang, dan celah tersebut umumnya relatif gampang ditemukan bahkan untuk di eksploitasi.

Beberapa Celah itu adalah :

A1 - Cross Site Scripting (XSS)

Celah XSS, adalah saat pengguna web aplikasi dapat memasukkan data dan mengirimkan ke web browser tanpa harus melakukan validasi dan encoding terhadap isi data tersebut, Celah XSS mengakibatkan penyerang dapat menjalankan potongan kode (script) miliknya di browser target, dan memungkinkan untuk mencuri user session milik target, bahkan sampai menciptakan Worm.

A2 - Injection Flaws

Celah Injeksi, umumnya injeksi terhadap SQL (database) dari suatu aplikasi web. Hal ini mungkin terjadi apabila pengguna memasukkan data sebagai bagian dari perintah (query) yang menipu interpreter untuk menjalankan perintah tersebut atau merubah suatu data.

A3 - Malicious File Execution

Celah ini mengakibatkan penyerang dapat secara remote membuat file yang berisi kode dan data untuk di eksekusi, salah satunya adalah Remote file inclusion (RFI).

A4 - Insecure Direct Object Reference

Adalah suatu celah yang terjadi saat pembuat aplikasi web merekspos referensi internal penggunaan objek, seperti file, direktori, database record, dll

A5 - Cross Site Request Forgery (CSRF)

Celah ini akan memaksa browser target yang sudah log-in untuk mengirimkan "pre-authenticated request"terhadap aplikasi web yang diketahui memiliki celah, dan memaksa browser target untuk melakukan hal yang menguntungkan penyerang.

A6 - Information Leakage and Improper Error Handling

Penyerang menggunakan informasi yang didapatkan dari celah yang di akibatkan oleh informasi yang diberikan oleh web aplikasi seperti pesan kesalahan (error) serta konfigurasi yang bisa di lihat.

A7 - Broken Authentication and Session Management

Celah ini merupakan akibat buruknya penanganan proses otentikasi dan manajemen sesi, sehingga penyerang bisa mendapatkan password, atau key yang di gunakan untuk otentikasi.

A8 - Insecure Cryptographic Storage

Aplikasi web umumnya jarang menggunakan fungsi kriptografi untuk melindungi data penting yang dimiliki, atau menggunakan fungsi kriptografi yang di ketahui memiliki kelemahan.

A9 - Insecure Communications

Sedikit sekali aplikasi web yang mengamankan jalur komunikasinya, hal inilah yang dimanfaatkan oleh penyerang sebagai celah untuk mendapatkan informasi berharga.

A10 - Failure to Restrict URL Access

Seringkali, aplikasi web hanya menghilangkan tampilan link (URL) dari pengguna yang tidak berhak, tetapi hal ini dengan sangat mudah dilewati dengan mengakses URL tersebut secara langsung.

Untuk lebih lengkapnya dalam me-review aplikasi web anda, anda dapat membaca langsung dari situs resmi OWASP.



Diposting oleh Admin Label:

1 komentar:

Anonim mengatakan...

blog mu sekarang kok lambat banget dibuka, apa kebanyakan accesoris nih. aku jadi terganggu saat buka bolog mu

9 Agustus 2008 pukul 01.28  






Klik Iklan Sih... Beramal Dikit Napa... hehehe..
Thanks To :
"Thanks ya atas kunjungannya

Ini cuma blog asal2an, asal jadi
Mohon maaf jika ada yang tidak
Berkenan dihati

Mohon Tinggalkan pesan
Di Box yang tersedia
Insya Allah saya akan melakukan
linkback ke blog kamu.

Terima kasih

********

wisnoee